Setelah menyelesaikan pendidikan modenya di London dan Kanada, Susan Budihardjo kembali ke Tanah Air tahun 1979. Awal karirnya di mulai dengan membuka studio kerja dan menjadi perancang mode sampai namanya kemudian dikenal luas dan memiliki tempat tersendiri dalam dunia mode di Indonesia.
Saat itu dunia mode kita baru tumbuh berkembang. Banyak bakat-bakat muda tertarik untuk menjadi perancang mode. Melihat banyaknya minat yang ingin terjun ke dunia rancang merancang, tercetuslah ide untuk mendirikan sekolah mode. Karena bagi Susan Budihardjo, pendidikan yang baik dan benar sangat menunjuang kreativitas seseorang dalam berkarya.
Di masa itu belum banyak sekolah mode berdiri. Kalau pun ada, sifatnya lebih sebagai kursus menjahit. Maka tahun 1980 Susan Budihardjo mendirikan Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo. Tidak sedikit lulusan LPTB Susan Budiharjo kini telah menjadi desainer terkemuka. Beberapa di antaranya adalah Adrian Gan, Denny Wirawan, Didi Budiardjo, Eddy Betty, Irsan, Sebastian Gunawan, Sofie, Tri Handoko, Widhi Budimulia.
Setiap tahun sekolah mode ini mempersembahkan sebuah tema acuan untuk dikembangan para siswa. Di tahun 2009 pilihannya adalah ABOUT “GREEN”, yang menampilkan sebuah parade busana serba hijau sebagai karya akhir terbaik para siswa.
Kali ini LPTB Susan Budihardjo menawarkan tren baru, yaitu Green is the New Black, warna hijau merupakan warna hitam baru bagi dunia mode. Sebuah semangat dalam mengeksplorasi warna hijau seluas dan sebebas mungkin sebagai dasar mencipta rancangan busana. Pilihan tema ini ingin membuka mata penikmat mode tentang luwesnya warna hijau yang sebenarnya bisa dikombinasikan dengan segala warna, tergantung pada nada dan nuansa warna yang dipakai sebagai paduan.
Hasilnya, jangan bayangkan warna hijau hanya sebatas mengungkap kepedulian pada lingkungan atau dikenal dengan tema ekologi yang sudah banyak disajikan. Dengan warna hijau, bisa terbuka berbagai gaya tampilan yang begitu kaya rupa, mulai dari klasik, kontemporer, elegan dan funky, modern dan etnik, girlie dan dramatis, glamor dan kasual, feminin dan maskulin sampai vintage dan futuristis.
Hadirnya hijau sebagai warna primadona juga menyiratkan sebuah pesan. Bahwa pada warna hijau selalu terpancar seberkas titik harapan. Sebuah simbolisasi akan datangnya hal baru, karya baru, siswa baru yang diharapkan akan menggoreskan nama terkenal bagi dunia mode di Tanah Air pada masa depan.
LPTB Susan Budihardjo menyadari bahwa unsur inovasi akan membuat sebuah karya tampil menyita perhatian. Sebagai sebuah lembaga pendidikan di bidang mode, LPTB Susan Budihardjo merasa perlu untuk menawarkan hal baru, segar dan berbeda sebagai alternatif. Bahwa ada cara lain untuk menciptakan karya yang menarik lewat berbagai sudut pandang. Pemanfaatan warna hijau yang jarang diolah ini menjadi karya yang inspiratif menawarkan sebuah sajian mode yang segar.
Jenis rancangan lebih mengutamakan tipe busana siap pakai. Dalam perjalanan kreativitas saat mencipta, tidak semua siswa menampilkan gaya itu. Terlihat juga arah rancangan berkesan eksperimental untuk memperlihatkan kemampuan teknik yang luas. Semua itu merupakan sebuah kebebasan yang ditawarkan agar tercipta kreasi yang maksimal dan total.
Dalam segi presentasi, bentuk peragaan mencoba mempersembahkan gaya pertunjukan yang lebih profesional, baik dari segi koreografi, tata panggung, pilihan model dan durasi. Cara ini dilakukan dalam upaya untuk memperlihatkan profesionalisme lembaga pendidikan mode yang telah diakui reputasinya selama ini.
Peragaan menampilkan karya 63 siswa pilihan LPTB Susan Budihardjo Jakarta angkatan 2008. Masing-masing siswa menggelar 3 koleksi dengan tampilan total mulai busana, pelengkap busana sampai rias wajah dan tata rambut sesuai konsep berkarya masing-masing. Sebanyak 9 orang alumnus angkatan 2007, yang kini dapat dikatakan sebagai ‘pendatang baru’ dalam dunia mode, ikut mempersembahkan koleksi mereka dengan menggunakan bahan produksi Textile One Premium Choice.
Setelah digelar di Jakarta, koleksi ini juga akan diperagaan di kota-kota tempat cabang LPTB Susan Budihardjo berada, yaitu Semarang, Surabaya dan Denpasar.
Untuk memperkuat tema serba hijau dan menunjukkan kreativitas para siswa, di area foyer tempat acara berlangsung dipamerkan koleksi para siswa dalam bentuk busana miniatur yang dikenakan di atas patung torso mini hitam. (stans)
Saat itu dunia mode kita baru tumbuh berkembang. Banyak bakat-bakat muda tertarik untuk menjadi perancang mode. Melihat banyaknya minat yang ingin terjun ke dunia rancang merancang, tercetuslah ide untuk mendirikan sekolah mode. Karena bagi Susan Budihardjo, pendidikan yang baik dan benar sangat menunjuang kreativitas seseorang dalam berkarya.
Di masa itu belum banyak sekolah mode berdiri. Kalau pun ada, sifatnya lebih sebagai kursus menjahit. Maka tahun 1980 Susan Budihardjo mendirikan Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo. Tidak sedikit lulusan LPTB Susan Budiharjo kini telah menjadi desainer terkemuka. Beberapa di antaranya adalah Adrian Gan, Denny Wirawan, Didi Budiardjo, Eddy Betty, Irsan, Sebastian Gunawan, Sofie, Tri Handoko, Widhi Budimulia.
Setiap tahun sekolah mode ini mempersembahkan sebuah tema acuan untuk dikembangan para siswa. Di tahun 2009 pilihannya adalah ABOUT “GREEN”, yang menampilkan sebuah parade busana serba hijau sebagai karya akhir terbaik para siswa.
Kali ini LPTB Susan Budihardjo menawarkan tren baru, yaitu Green is the New Black, warna hijau merupakan warna hitam baru bagi dunia mode. Sebuah semangat dalam mengeksplorasi warna hijau seluas dan sebebas mungkin sebagai dasar mencipta rancangan busana. Pilihan tema ini ingin membuka mata penikmat mode tentang luwesnya warna hijau yang sebenarnya bisa dikombinasikan dengan segala warna, tergantung pada nada dan nuansa warna yang dipakai sebagai paduan.
Hasilnya, jangan bayangkan warna hijau hanya sebatas mengungkap kepedulian pada lingkungan atau dikenal dengan tema ekologi yang sudah banyak disajikan. Dengan warna hijau, bisa terbuka berbagai gaya tampilan yang begitu kaya rupa, mulai dari klasik, kontemporer, elegan dan funky, modern dan etnik, girlie dan dramatis, glamor dan kasual, feminin dan maskulin sampai vintage dan futuristis.
Hadirnya hijau sebagai warna primadona juga menyiratkan sebuah pesan. Bahwa pada warna hijau selalu terpancar seberkas titik harapan. Sebuah simbolisasi akan datangnya hal baru, karya baru, siswa baru yang diharapkan akan menggoreskan nama terkenal bagi dunia mode di Tanah Air pada masa depan.
LPTB Susan Budihardjo menyadari bahwa unsur inovasi akan membuat sebuah karya tampil menyita perhatian. Sebagai sebuah lembaga pendidikan di bidang mode, LPTB Susan Budihardjo merasa perlu untuk menawarkan hal baru, segar dan berbeda sebagai alternatif. Bahwa ada cara lain untuk menciptakan karya yang menarik lewat berbagai sudut pandang. Pemanfaatan warna hijau yang jarang diolah ini menjadi karya yang inspiratif menawarkan sebuah sajian mode yang segar.
Jenis rancangan lebih mengutamakan tipe busana siap pakai. Dalam perjalanan kreativitas saat mencipta, tidak semua siswa menampilkan gaya itu. Terlihat juga arah rancangan berkesan eksperimental untuk memperlihatkan kemampuan teknik yang luas. Semua itu merupakan sebuah kebebasan yang ditawarkan agar tercipta kreasi yang maksimal dan total.
Dalam segi presentasi, bentuk peragaan mencoba mempersembahkan gaya pertunjukan yang lebih profesional, baik dari segi koreografi, tata panggung, pilihan model dan durasi. Cara ini dilakukan dalam upaya untuk memperlihatkan profesionalisme lembaga pendidikan mode yang telah diakui reputasinya selama ini.
Peragaan menampilkan karya 63 siswa pilihan LPTB Susan Budihardjo Jakarta angkatan 2008. Masing-masing siswa menggelar 3 koleksi dengan tampilan total mulai busana, pelengkap busana sampai rias wajah dan tata rambut sesuai konsep berkarya masing-masing. Sebanyak 9 orang alumnus angkatan 2007, yang kini dapat dikatakan sebagai ‘pendatang baru’ dalam dunia mode, ikut mempersembahkan koleksi mereka dengan menggunakan bahan produksi Textile One Premium Choice.
Setelah digelar di Jakarta, koleksi ini juga akan diperagaan di kota-kota tempat cabang LPTB Susan Budihardjo berada, yaitu Semarang, Surabaya dan Denpasar.
Untuk memperkuat tema serba hijau dan menunjukkan kreativitas para siswa, di area foyer tempat acara berlangsung dipamerkan koleksi para siswa dalam bentuk busana miniatur yang dikenakan di atas patung torso mini hitam. (stans)
No comments:
Post a Comment